Dalam dunia medis, aterosklerosis diartikan sebagai penebalan dinding pembuluh darah, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah. Biasanya, penyempitan pembuluh darah ini menyerang pria diatas usia 40 tahun, sedangkan bagi wanita yang telah memasuki masa menapause. Dan tidak menutup kemungkinan, bila kita memiliki gaya hidup yang tidak sehat bagi mereka yang berusia 40 tahun pun bisa saja mengalami aterosklerosis.
Lalu bagaimana sebenarnya yang akan terjadi ketika pembuluh darah mengalami penyempitan? Hal ini akan membuat aliran darah keseluruh tubuhyang mengangkut darah, oksigen, dan zat makanan (gizi) berlangsung tidak lancar. Bila ini terjadi pada pembulu darah jantung maka bisa muncul penyakit jantng koroner.
Penyakit jantung korener terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah di daerah koroner secara perlahan-perlahan, lama kelamaan dapat menyumbat. Penyempitan ini pun bisa juga terjadi di pembuluh darah otak yang menjurus pada terjadinya stroke diseebabkan oleh gangguan sirkulasi darah otak.
Akibat adanya penyempitan ini maka sirkulasi darah terganggu sehingga aliran oksigen dan makanan keotak menjadi berkurang atau terhenti. kemudian merusak area-area tertentu dalam jaringan otak. Ujung-ujungnya fungsi otak pun terganggu.
Jadi tanda-tanda atau gejala apa yang bisa menjadi petunjuk telah terjadinya penyempitan pembuluh darah ? Jika penyempitan masih dibawa 50%, penderita bisa jadi tidak merasakan apa pun. Walau begitu, bukan berarti kita tidak bisa mendeteksi penyempitan pembuluh darah yang masih dibawah 50% ini.
Untuk mendeteksi aterosklresis di jantung, bisa dilakukan lewat tes treadmill, pemeriksaan Electro Cardio Graphy (ECG). Atau pemeriksaan dengan alat khusus yang mampu memotret gerakan jantung secara sambung menyambungs sehingga bisa dideteksi jika ada satu kelainan pada organ penting ini.
Jika penyempiptan pembuluh darah terjadi sudah lebih dari 50%, dalam kondisi ini penderita biasanya sudah merasakan gejala nyeri didada yang bisa berlangsung selama beberapa detik. jadi bila kita pernah merasakan gejala seperti ini tak ada salahya memeriksa diri. jangan-jangan telah terjadi penyempitan pembuluh darah.
Selain faktor usia, ada sejumlah faktor resiko lain yang mengabitkan penyempitan pembuluh darah, yaitu kebiasaan merokok, menderita hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes melitung (kencing manis) stress, kadar lemak atau kolestrol darah yang tinggi dan kurangnya olah raga (aktifitas fisik). Dan perlu diwaspadai pula bahwa faktor risiko yang lain adalah jika ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Untuk mengatasi penyempitan pembuluh darah ini, dokter biasanya akan melihat dulu seberapa parah penyempitan yang terjadi dan bagian mana yang diserang. Selain iitu, dilihat juga apakah penyempitan itu total atau tidak. Dalam hal ini, pilihan penanggulanan yang bisa dilakukan adalah pemberian obat khusus untuk melebarkan pembuluh darah, menggunakan teknik 'balon' untuk melebarkan penyempitan sampai dengan operasi bypass.
Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penyempitan pembuluh darah sebagai berikut :
> Mulailah hidup dengan menejemen diri yang baik, karna gaya hidup kita sangat mempengaruhi kesehatan.
> Konsumsilah makanan yang bergizi baik dan halal.
> Banyak bergerak melalui aktivitas fisik (olahraga)
> Kurangi Asupan Kalori, Lemak, koletsrol dan garam
> Kurangi kebiasaan merokok
> dan Kendalikan Stres.
Insya Allah jika semua langkah tersebut di lakukan, kita tentu akan jauh dari risiko terkena penyempitan pembuluh darah.
Yang jelas dan pasti, didalam kehidupan ini kita sering menghadapi persoalan yang sulit untuk di pecahkan hingga muncul rasa gelisah, resah dan stress. Berbagai usaha pun kita lakukan untuk menghilangkan perasaan itu. Misalnya, kita akan merasa lega kalau kita pergi ketempat jauh, kegunung, ke laut, nonnton film, dan sebagainya. Namun semua itu sifatnya sementara, tenang sebentar setelah itu muncul stres lagi.
Kita kadang terlena dan lupa dengan kesibukan mencari nafkah dan hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan jasmani tanpa kekurangan makanan gizi. Padahal dalam diri kita terdapat unsur rohani atau ruh yang memerlukan perhatian kita agar tidak gersang yaitu berupa makanan rohani berupa zikir. Ruh suci yang dihembuskan oleh Allah, ia akan senang dan bahagia bila kita zikir atau shalat secara khusu', Itulah inti dari perjalanan spritual manusia dengan segala permasalahan ujian hidup, selain penyakit hati. (lihin/rep)